Beberapa tahun silam, saat
itu handphone (Hp) belum terlalu populer di kalangan anak muda di Sumba. Masih
termasuk barang mewah. Biasanya jika hendak menelpon, anak muda punya sim card
yg bisa dipasangkan di Hp pinjaman. Atau meminjam Hp sekaligus sim card teman.
Sebagai "Kakak"
Hp saya sering dipinjam tentu sekaligus dengan sim card. Biasanya kata teman
muda saya, mau kabari teman bahwa tidak bisa bertemu sesuai rencana atau
mengabari orang tua bahwa pulang lambat dan beberapa alasan mendesak dimana
hati saya meleleh menatap wajah-wajah sendu ini.
Hingga suatu hari datang
satu SMS dari nomor tanpa nama "Kalau memang ko mau putus, kita putus
sudah too. Ko pikir kau terlalu hebat apa memang. Saya tunggu kau besok di
xxxx". Kira-kira begitu punyi pesan yg masuk. Bingunglah saya. Kemudian
saya mengecek di kotak pesan keluar, ah rupanya ada 2 pesan keluar yg berisi
percakapan minta putus hubungan cinta. Entah jempol siapa yg mengetiknya.
Saya penasaran, dan mulai
membaca kotak pesan keluar yg berisi 1000an SMS. Hahaha masih tersisa beberapa
SMS keluar yg bukan milik saya dan bukan ditujukan kepada teman ataupun orang
tua mereka. Tapi nama yg terdaftar dalam Hp saya. Misalnya "Bang Faisal,
apa kabar? Bagaimana situasi Manado?" Dan tujuan SMS itu untuk seorang
teman yg terdaftar dengan nama Faisal Manado.
Saya makin semangat, owww
masih ada sisa-sisa bersejarah dan terpapar jelas nama-nama sobat-sobat sesuai
daftar dalam Hp, antara lain "Hai Deby, su ada yang punya ko? Boleh
kenalan?" "I love you, Ningrum. Kutunggu dirimu dalam
tidurku".... "Abang kok lama son kontak?" "Ah hanya kau
yang kurindu, Fred". "Hallo Brigitte, how are you. Do you have
boyfriend?" (Dalam kontak tertulis Brigitte Swiss. Brigitte adalah sahabat
saya. Dia, penulis senior dan dosen di Swiss. Dia salah satu yang menerjemahkan
buku Pramoedya A.Toer ke bahasa Jerman).
Tidak mampu saya bayangkan
jika pesan-pesan itu sampai ke tangan sobat-sobat saya. Saya hanya berteriak,
mengamuk dan semua orang di sekitar saya bingung melihat saya tiba-tiba
marah-marah dan mengomel. Saya tidak jelaskan apapun. Entah apa rasanya dulu
itu... Hahahaha sekarang saya suka membayangkan perasaan yang menerima
"SMS saya" itu.... Tetangga rumah kok minta kenalan? ..." Do you
have boyfriend?"
Ah entah siapa nama para
orang muda berwajah sendu itu.... Mereka telah melukis pelangi dalam hidupku.
Mungkin saat ini mereka adalah penggerak komunitas muda, mungkin juga sudah
menjadi aktivis sosial, guru atau petani atau seseorang yg inspiratif.... Atau
seseorang yang suka menyisirkan rambut istrinya yg tergerai panjang, atau
seseorang yang tak jemu mencabuti uban suaminya sambil sesekali mengetik BBM
untuk sahabat gelapnya ahaaaa....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar