Ini panas merobek daun-daun di tepi ladang
Duh keringat kita berbuih
Dan kulit kita mulai perih meradang
Ups... Kita masih punya 17 derajat
Ow bolehlah kita mengoles sun block biar kulit tetap halus mulus
Dan payung asal negeri sebrang menghalau jari matahari
Kita
sedang menunggu hujan sambil bincang tentang mereka
Mereka
yang merangkak di bibir bukit Mereka yang menghujam tanah dan menanam kehidupan
Mereka yang keringatnya busuk
Mereka!
Mereka yang kita bilang orang-orang kecil
Mereka yang kadang kita sebut pahlawan
Mereka
yg namanya bikin credit card kita
berjubel dan cicilan mobil lancar
Mereka
yang namanya bikin kita bangga bisa beli peniti di seberang laut dekat rumah Harry PotterMereka yang wajahnya kita pasang di spanduk dan papan propaganda
Mereka bukan siapa-siapa
Mereka hanya tersenyum waktu kita bilang
"Kami bantu kau supaya bisa buat jamban"
"Kami bantu kau supaya panen tahun depan kau bisa sekolahkan anak"
"Kami ajari kau supaya April nanti dompetmu sesak gempita"
"Kami kirim ahli untuk menjahit baju robekmu"
Kaki menari-nari dan tangan riang bertepuk
Bukan!
Bukan pada bulir-bulir sajak dari mulut kita.
Atau pun madu yang menetes dari lidah kita
Bukan!
Mereka terbahak
Mereka tersenyum di temaram kamar
Tersedu mendekap anaknya minum segelas air untuk menghantar tidur
"Tidurlah...Kelak di Bulan April, Nak...."
Mereka
bahagia
Bukan..bukan
karena janji kitaMereka bersorai
Mendengar gemuruh langit berdentam.
Ya, mereka juga sedang menunggu hujan.
Sambil
menunggu hujan, kita mulai menghitung angka-angka sakti
Kita
gelisah mencari koran hari ini, siapa tahu ada cerita tentang kemurahan hati
kita
Kawan,
Mengapa
tiba-tiba aku membaca mulutmu bergumam
"Who care with the poor”“Wer mit den Armen kümmern.. Ich verstehe nicht”
“Sopo seng arep ngurusi gembel”
“Hooo sapa mo pi baurus deng orang miskin aaaaa”
Ah kau bertanya atau berkata?
Bukankah kita sedang menunggu hujan bersama mereka?
Bukankah kita sedang berjubah mereka untuk berkotbah?
Bukankah kita sedang menunggu April waktu bunga liar bermekaran di ladang dan padang?
Lalu kita berpesta bersama mereka
Kawan,
Apakah kita pura-pura sedang menunggu hujan?
Margorejo, 5 November 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar