Saya
ingin berbagi sedikit cerita sahabat kecil saya, Isti.
Tadi
malam saya dan suami saya , Chris, berkunjung ke rumah sahabat kami, Titin. Kami asyik
berbincang dengan anak perempuannya, Isti, 6 tahun, kelas satu SD. Isti adalah
adik Karel, anak muda yang memiliki suara emas. Karel yang sejak TK hingga saat
ini kelas 3 SMP punya cita-cita jadi KOKI.
Oma
Isti bercerita tentang sejarah kelahiran anak-anaknya. Mama dari Isti dan
Karel. “Mamanya Karel dan Isti diberi
nama Elisabeth Christin (Titin), karena saat
Titin lahir, nenek suami saya, Elisabeth, meninggal dunia. Sebelum
meninggal dunia, dia selalu menanyakan kapan
saya melahirkan, sambil mengelus perut saya. Kami semua kesal karena
hampir setiap saat dia bertanya. Nah, menurut kepercayaan orang Sumba, itu
pertanda dia minta namanya digantikan oleh sang tamu yang baru lahir. Jadilah
namanya Elisabeth”.
“Kalau
saya, Oma?” Tanya Isti.
“Kalau
Isti, Christyelda Karunia Kiha, nama Christy itu nama Mamamu. Elda itu nama
Papamu, Daniel’.
“Kalau
Karunia, karena dia lahir setelah Papanya meninggal”, ujar suami saya.
“Iya,
betul. Karena saat Papanya Isti meninggal, mamanya sedang hamil Isti 2 bulan”
cerita Oma. Jadi dia dianggap karunia oleh keluarga.
“Hmmm…..saya
tahu kenapa nama saya Karunia” kata Isti.
“Kenapa”
kami berempat serempak bertanya.
“
Mungkin saya oleh-oleh dari surga untuk Mama.” Kami semua diam beberapa saat.
“Oleh-oleh
dari surga?” saya bertanya.
“Iya
Tante Martha sayang. Mama khan sudah punya anak laki-laki, Karel. Lalu Tuhan
pikir-pikir untuk kasih oleh-oleh pada Mama anak perempuan.
Supaya Mama senang”. Isti menjelaskan pada kami.
Oma
memeluk Isti. Kami bergantian
merangkulnya.
22 Desember 2011
22 Desember 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar