Jumat, 10 Desember 2010

Tentang Sebuah Janji



Kau
20 tahun silam saat tangan-tangan kekarmu melambai
Memanggil-manggilku
Maaf, aku cuma terpekur diam
Kala itu sayapku baru bertunas dan kakiku tertatih-tatih
Tak kuhiraukan mata indahmu yang bergelora

Kau
10 tahun silam, kau kembali mengitari persembunyiaanku
Aku mengenali langkah ringanmu
Ah matamu yang penuh cinta itu….tersenyum menggenggam tanganku
Maaf, waktu itu aku baru menenun sayapku
Baru belajar mengepakkan sayapku
Dari dahan ke ranting…
Waktu itu aku baru belajar melumasi jemariku
Aku di sini sekarang
Sssstttt …tidak…tidak.. aku tak ingin melihat lagi telaga bening di matamu
Seperti dulu biarkan kelopak matamu mengerjap dan menari-nari kerinduan kita di sana
Seperti dulu biarkan bola matamu menyanyikan mimpi-mimpi kita

Ulurkan tanganmu…mari mendekat
Aku akan menyulam sayap-sayap patahmu
Aku akan menjahit luka-lukamu
Aku akan menyegarkan dahagamu dengan gemercik cinta yang telah bertahun-tahun kusemai….

Ulurkan tanganmu
Kulumasi sayapmu
Lalu kita terbang menembus batas, menembus mimpi
Menerobos padang hijau tempat kita menabur benih
Dan kubersekutu denganmu

Aku di sini
Mari mendekatlah
Biarkan aku benahi rambut kusutmu yang mulai memutih
Hhmmmmm ijinkanku mengecup sehelai uban yang melekat di keningmu

10 Desember 2010
Pangeranku Tana Humba
Selamat ulang tahun Sumba Timur