Jumat, 17 April 2015

Kisah : Kenikmatan dengan Orang Muda

Bergaul dengan orang muda membuat hidup ini seperti sampan yg mengajak gelombang laut untuk berdansa. Adakala sampan melompati puncak ombak dan berayun di tebing ombak. Indah. Seperti bermain ayunan di taman kanak-kanak. Sesekali ombak mengurung sampan di balik temboknya dan menyuapinya secawan anggur pahit.

Beberapa tahun silam, saat itu handphone (Hp) belum terlalu populer di kalangan anak muda di Sumba. Masih termasuk barang mewah. Biasanya jika hendak menelpon, anak muda punya sim card yg bisa dipasangkan di Hp pinjaman. Atau meminjam Hp sekaligus sim card teman.

Sebagai "Kakak" Hp saya sering dipinjam tentu sekaligus dengan sim card. Biasanya kata teman muda saya, mau kabari teman bahwa tidak bisa bertemu sesuai rencana atau mengabari orang tua bahwa pulang lambat dan beberapa alasan mendesak dimana hati saya meleleh menatap wajah-wajah sendu ini.

Hingga suatu hari datang satu SMS dari nomor tanpa nama "Kalau memang ko mau putus, kita putus sudah too. Ko pikir kau terlalu hebat apa memang. Saya tunggu kau besok di xxxx". Kira-kira begitu punyi pesan yg masuk. Bingunglah saya. Kemudian saya mengecek di kotak pesan keluar, ah rupanya ada 2 pesan keluar yg berisi percakapan minta putus hubungan cinta. Entah jempol siapa yg mengetiknya.

Saya penasaran, dan mulai membaca kotak pesan keluar yg berisi 1000an SMS. Hahaha masih tersisa beberapa SMS keluar yg bukan milik saya dan bukan ditujukan kepada teman ataupun orang tua mereka. Tapi nama yg terdaftar dalam Hp saya. Misalnya "Bang Faisal, apa kabar? Bagaimana situasi Manado?" Dan tujuan SMS itu untuk seorang teman yg terdaftar dengan nama Faisal Manado.

Saya makin semangat, owww masih ada sisa-sisa bersejarah dan terpapar jelas nama-nama sobat-sobat sesuai daftar dalam Hp, antara lain "Hai Deby, su ada yang punya ko? Boleh kenalan?" "I love you, Ningrum. Kutunggu dirimu dalam tidurku".... "Abang kok lama son kontak?" "Ah hanya kau yang kurindu, Fred". "Hallo Brigitte, how are you. Do you have boyfriend?" (Dalam kontak tertulis Brigitte Swiss. Brigitte adalah sahabat saya. Dia, penulis senior dan dosen di Swiss. Dia salah satu yang menerjemahkan buku Pramoedya A.Toer ke bahasa Jerman).

Tidak mampu saya bayangkan jika pesan-pesan itu sampai ke tangan sobat-sobat saya. Saya hanya berteriak, mengamuk dan semua orang di sekitar saya bingung melihat saya tiba-tiba marah-marah dan mengomel. Saya tidak jelaskan apapun. Entah apa rasanya dulu itu... Hahahaha sekarang saya suka membayangkan perasaan yang menerima "SMS saya" itu.... Tetangga rumah kok minta kenalan? ..." Do you have boyfriend?"

Ah entah siapa nama para orang muda berwajah sendu itu.... Mereka telah melukis pelangi dalam hidupku. Mungkin saat ini mereka adalah penggerak komunitas muda, mungkin juga sudah menjadi aktivis sosial, guru atau petani atau seseorang yg inspiratif.... Atau seseorang yang suka menyisirkan rambut istrinya yg tergerai panjang, atau seseorang yang tak jemu mencabuti uban suaminya sambil sesekali mengetik BBM untuk sahabat gelapnya ahaaaa....

 April 2015

Tidak ada komentar: