Jumat, 17 April 2015

Kita sedang Menunggu Hujan

Kawan,
Ini panas merobek daun-daun di tepi ladang
Duh keringat kita berbuih
Dan kulit kita mulai perih meradang
Ups... Kita masih punya 17 derajat
Ow  bolehlah kita mengoles sun block biar kulit tetap halus mulus
Dan payung asal negeri sebrang menghalau jari matahari

Kita sedang menunggu hujan sambil bincang tentang mereka
Mereka yang merangkak di bibir bukit
Mereka yang menghujam tanah dan menanam kehidupan
Mereka yang keringatnya busuk
Mereka!
Mereka yang kita bilang orang-orang kecil
Mereka yang kadang kita sebut pahlawan

Mereka yg namanya bikin credit card kita berjubel dan cicilan mobil lancar
Mereka yang namanya bikin kita bangga bisa beli peniti di seberang laut dekat rumah Harry Potter
Mereka yang wajahnya kita pasang di spanduk dan papan propaganda

Mereka bukan siapa-siapa
Mereka hanya tersenyum waktu kita bilang
"Kami bantu kau supaya bisa buat jamban"
"Kami bantu kau supaya panen tahun depan kau bisa sekolahkan anak"
"Kami ajari kau supaya April nanti dompetmu sesak gempita"
"Kami kirim ahli untuk menjahit baju robekmu"

 Mereka tersenyum.
Ah mata mereka penuh harap.
Kaki menari-nari dan tangan riang bertepuk
Bukan!
Bukan pada bulir-bulir sajak dari mulut kita.
Atau pun madu yang menetes dari lidah kita
Bukan!
Mereka terbahak
Mereka tersenyum di temaram kamar
Tersedu mendekap anaknya  minum segelas air  untuk menghantar tidur
"Tidurlah...Kelak di Bulan April, Nak...."

Mereka bahagia
Bukan..bukan karena janji kita
Mereka bersorai
Mendengar gemuruh langit berdentam.
Ya, mereka juga sedang menunggu hujan.

Sambil menunggu hujan, kita mulai menghitung angka-angka sakti
Kita gelisah mencari koran hari ini, siapa tahu ada cerita tentang kemurahan hati kita

Kawan,
Mengapa tiba-tiba aku membaca mulutmu  bergumam "Who care with the poor”
Wer mit den Armen kümmern.. Ich verstehe nicht”
“Sopo seng arep ngurusi gembel”
“Hooo sapa mo pi baurus deng orang miskin  aaaaa”
Ah kau bertanya atau berkata?

Bukankah kita sedang menunggu hujan bersama mereka?
Bukankah kita sedang berjubah mereka untuk berkotbah?
Bukankah kita sedang menunggu April waktu bunga liar bermekaran di ladang dan padang?
Lalu kita berpesta bersama mereka
 
Kawan,
Apakah kita pura-pura sedang menunggu hujan?

Margorejo, 5 November 2014

 

Tidak ada komentar: