Kamis, 06 Agustus 2020

Perempuan Bernama Yustin


2011 pertama berjumpa dia. Sederhana. Semangatnya membakar matahari. 3 tahun hidup bersamanya di Kaki Katedral Weetabula. Sungguh kehidupan yang penuh warna.
Di kaki katedral kami tumbuh bersama. Saya belajar banyak dari perempuan ini. Tentang kegigihannya, rendah hati dan strateg manisnya untuk meluluhkan karang.
Saya juga saksi dari kisah cintanya dengan
Markus Kamping
yang akhirnya menjadi lelaki yang hidup di hatinya. Dan saya ingat bagaimana mereka melewati masa sulit sewaktu mahasiswa. Pelihara babi, jadi MC, jadi moderator, jadi notulis, jadi fasilitator, jadi artis, tukang masak, tukang bersih rumah, organiser.
Sekarang dia adalah perempuan kokoh yang ikhlas berbagi dengan anak muda lainnya.
Yustin, selamat berbahagia. Tambah umur tambah keren. Perbanyak kader.
Salam kami sekeluarga di Kambaniru.



Waingapu, 27 Juli 2018

Tidak ada komentar: